Tugas
I
Bahasa Indonesia #
Disusun
oleh :
1.
Anisya Alishina (10110885)
2.
Citra
Nurhanifah (11110613)
3.
Wisnu
Sukma Darmawan (18110561)
Kelas : 3 KA 03
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA
2012/2013
EVOLUSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab
utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua
pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi
internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office,
telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik
antar negara.
Penggabungan antara teknologi komputer dengan
telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi.
Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari
untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan
dalam hitungan detik.
Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM
menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya
dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah
dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga
kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar
Amerika !”.
Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk
dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada
secara signifikan mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di
dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa.
Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi,
yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat
era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh
perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh
teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern.
Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter
Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap
teknologi informasi di era modern.
Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih
banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih
sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun
teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau
setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya.
Sehingga tidaklah heran jika masih sering
ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih
dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era
penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.
ERA KOMPUTERISASI
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika
mini computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia
industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali
perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data
processing).
Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu,
mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya)
dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.
Pada era tersebut, belum terlihat suasana
kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit.
Kebanyakan dari perusahaan perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli
pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti.
Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang
bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada
saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya
sehari-hari.
Keperluan organisasi yang paling banyak menyita
waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama
yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan
mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk
membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti
simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur.
ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan
telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di
awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan
sebagai alternatif pengganti mini computer.
Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh
di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data
atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir
sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe).
Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya
untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya
proses kerja yang lebih efektif.
Tidak seperti halnya pada era komputerisasi
dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data
Processing) pada suatu perusahaan, di era kedua ini setiap individu di
organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah
database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing).
Pemakaian komputer di
kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang
telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung,
perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan
efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara
manual.
Pada era inilah komputer
memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan
keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang
pelayanan atau jasa.
Teori-teori manajemen
organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an.
Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen
perubahan (change management).
Hampir di semua kerangka
teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai
salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin
menang dalam persaingan bisnis.
Tidak seperti pada kedua
era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen
perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer
dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut.
Kunci dari keberhasilan
perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan penguasaan informasi
secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai
darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur,
cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis).
Ditekankan oleh beberapa
ahli manajemen, bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki
keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”.
Di dalam periode ini,
perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern
terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi
tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja,
sehingga semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau
departemen.
Dalam teori organisasi
modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai
memilih produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau pelayanan
(pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan.
Keadaan ini sering
diasosiasikan dengan istilah-istilah manajemen seperti “market driven” atau
“customer base company” yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan
dinilai dari kepuasan para pelanggannya.
Sangat jelas dalam
format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang
digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi,
SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya, dalam
membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan
perusahaan secara strategis.
Tidak dapat disangkal
lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya,
seorang pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan
mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut:cheaper (lebih
murah), better (lebih baik), dan faster (lebih cepat).
Disinilah peranan sistem
informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif
perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses
yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung
bersinggungan dengan pelanggan (front office).
Dengan memfokuskan diri
pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol
dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal.
Tidak heran bahwa di era
tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali
perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess Reengineering),
re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan
pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya.
Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program
manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan
ERA GLOBALISASI INFORMASI
Belum banyak buku yang
secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke dalam sejarah evolusi teknologi
informasi. Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an,
perkembangan dibidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi)
sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang
terjadi terlihat secara eksponensial.
Ketika sebuah seminar
internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun
1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam
penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara jujur
mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan menjadi
seperti ini.
Ibaratnya mereka melihat
bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri
menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang.
Sulit untuk ditemukan
teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun
1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tidak ada yang dapat
menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah
menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of
information.
Tidak ada negara yang
mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain,
karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of computer.
Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet,
semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat.
Terbukti sangat sulit
untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk
menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi.
Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi.
Melalui virtual world of
computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia
yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang
atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan internet.
Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace
melalui electronic transaction dengan mempergunakan electronic money.
Tidak jarang perusahaan
yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama
yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan
perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen
perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir
menggeluti bidang lain.
Bagi negara dunia ketiga
atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi
amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur
budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan
untuk membeli perangkat teknologi informasi.
Sumber :
Pendapat :
Perkembangan
komputer pada saat ini telah maju pesat. Dan juga telah mengubah sebagian besar
perilaku manusia. Misalnya dalam penjualan barang mereka menggunakan fasilitas
e-commerce yakni penjualan barang di dunia maya, di perusahaan mereka
menerapkan system komputer dan sistem informasi dalam menjalankan program di
perusahaannya. Kemajuan teknologi ini merupakan. Adanya kemajuan perkembangan komputer
dari tahun ke tahun ini akan memudahkan para pengguna.
Pemilihan
Kata ( diksi) dan Analisis diksi :
1.
Behavior = tingkah laku atau tabiat.
2.
Mainframe = komputer besar yang
digunakan untuk memproses data dan aplikasi yang besar.
3.
Back office = orang atau sekelompok
orang yang bertugas mengurusi laporan-laporan penjualan, keuangan maupun
masalah administrasi dan tidak secara langsung melayani konsumen.
4.
Electronic Data Processing = metode dalam suatu pemrosesan data komersial.
5.
Spreadsheet = lembaran kertas yang
menunjukkan akuntansi atau data lain dalam baris dan kolom.
6.
Regulated free market = mengendalikan prilaku manusia di pasar
dengan aturan atau pembatasan, di mana seluruh keputusan ekonomi dan aksi oleh individu
yang berhubungan dengan uang, barang, dan jasa adalah sukarela.
7.
Market driven = suatu pelaksanaan
strategi untuk mendapatkan informasi tentang pasar sebagai basis informasi
pemilihan, perumusan dan penerapan strategi.
8.
Customer base company = kelompok
pelanggan dan / atau konsumen bahwa bisnis berfungsi.
9.
Front office = orang atau sekelompok orang yang berurusan
langsung dengan customer terkait dengan jasa yang ditawarkan.
10.
Business Process Reengineering = pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan
kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya organisasi
yang tersedia.
Menurut
kami terdapat beberapa pilihan kata yang kurang cocok digunakan dalam artikel
ini :
1 .
Jaman
seharusnya diganti Zaman
2 .
Pada kalimat sehingga tidaklah
heran dapat diganti dengan sehingga
tidak mengherankan .
3 .
Sehingga tidaklah heran jika masih, kata “sehingga” adalah
kata hubung sebab-akibat yang tidak bisa diletakkan di awal kalimat.
4 .
Mempengaruh behavior sumber daya manusianya, kata behavior diganti
dengan tabiat.
5 .
Kata desktop sebaiknya dihapus karena hanya sebagai pelengkap yang
kurang efektif.
6 .
Kata pengguna.a pada
kata terakhir seharusnya dituliskan penggunanya
7 .
Kata “Keempat era” ini belum jelas maksud apa yang dituju
seharusnya disebutkan eranya itu apa saja sehingga kata menjadi efektif.
opini atau pendapat tentang kelebihan dan
kekurangan artikel
1 .
Kelebihan
dari Artikel
1.
Artikel
diatas mempunyai tema yang sesuai dengan judul dan apa yang dibahas dalam artikel
tersebut.
2.
Banyak
menggunakan istilah-istilah dibidang komputer.
2 .
Kekurangan
dari Artikel
1.
Seharusnya
dalam artikel ini memberikan alenia sehingga dapat dibedakan dimana awal dari
paragraf barunya.
1.
artikel
ini adalah tidak memberikan
arti dari istilah tesebut sehingga orang-orang kurang mengerti maksud dari kata tersebut.
2.
Apabila
mengutip suatu pernyataan ataupun kutipan artikel lain seharusnya menggunakan
kutip agar dapat membedakan dari paragraf-paragraf lainnya.
3.
Judul
dari sub judul harus diberi nomor atau tanda sehingga dapat memperjelas bahwa sub judul tersebut adalah
bagian dari judul utama artikel.